Senyuman yang indah seringkali menjadi cermin kesehatan gigi yang baik. Bagi banyak orang, proses penambalan gigi menjadi langkah penting untuk memastikan gigi tetap kuat dan estetis. Artikel ini membawa Anda ke dalam dunia bahan tambal gigi, memberikan wawasan mendalam tentang berbagai pilihan yang tersedia dan bagaimana memilih bahan tambal gigi terbaik.
Jenis-jenis Bahan Tambal Gigi
Pemilihan bahan tambal gigi memegang peran penting dalam menjaga dan memperbaiki kesehatan gigi. Berikut adalah beberapa bahan tambal gigi:
1. Amalgam (Tambalan Perak)
Amalgam, atau yang dikenal sebagai tambalan perak, adalah campuran logam seperti perak, tembaga, dan merkuri. Dulu tambalan jenis ini sangat diminati oleh dokter gigi karena keunggulannya yang menyediakan solusi ekonomis dengan kekuatan yang tinggi, bahkan mampu bertahan hingga 12 tahun setelah pengaplikasian. Meskipun demikian, kekurangan estetis menjadi salah satu drawbacknya.
Penggunaan merkuri dalam amalgam menjadi subjek perdebatan di kalangan dokter gigi. Meskipun penelitian terbaru menyatakan bahwa penggunaan amalgam dalam praktik kedokteran gigi umumnya dianggap aman, keamanan penggunaan merkuri masih menjadi isu yang harus diperhatikan. Di Indonesia, penggunaan amalgam telah dilarang karena mengandung zat berbahaya, yaitu merkuri. Meskipun begitu, perdebatan terus berlanjut mengenai keamanan penggunaan amalgam di berbagai wilayah dan praktik kedokteran gigi.
2. Komposit (Tambalan Warna Gigi)
Komposit, atau yang dikenal sebagai tambalan warna gigi, adalah campuran plastik, serat kaca, atau seramik. Keunggulan utamanya terletak pada penampilan estetis yang menyerupai gigi asli, disertai dengan kemampuan melekat yang kuat. Resin komposit menjadi pilihan yang umum digunakan dan direkomendasikan karena warna tambalannya dapat disesuaikan dengan warna gigi asli.
Namun, sayangnya, walaupun harga tambal gigi jenis ini cenderung mahal, tingkat ketahanannya hanya berkisar antara 5 hingga 10 tahun. Oleh karena itu, setiap 5 sampai 10 tahun, diperlukan penggantian tambalan ini.
3. Glass Ionomer Cement (GIC)
GIC terbentuk dari campuran bubuk kaca dan asam poliakrilat. Kekuatan GIC terletak pada kemampuannya yang baik dalam menempel pada email gigi, sambil memberikan pelepasan fluoride. Selain itu, GIC dapat menyesuaikan warna dengan gigi alami, menjadikannya cocok untuk tambalan gigi kecil, terutama pada gigi anak.
Namun, kekurangan dari GIC adalah ketahanannya yang terbatas, hanya bertahan beberapa tahun saja. GIC cenderung lebih lemah dibandingkan dengan resin komposit, sehingga lebih rentan terhadap retak atau keausan. Meskipun demikian, kelebihan lainnya membuat GIC tetap menjadi pilihan yang baik terutama untuk kasus-kasus spesifik, seperti pada tambalan gigi anak.
4. Tambalan Emas
Tambalan emas terdiri dari campuran emas, perak, dan platina. Isian emas umumnya memiliki kandungan emas sekitar 75%, sedangkan 25% sisanya dapat terdiri dari perak, palladium, atau logam kecil lainnya. Keunggulan utama dari tambalan emas adalah ketahanannya yang lama tanpa mengalami penyusutan, memberikan tingkat kenyamanan maksimal bagi pemakainya.
Cara Merawat Gigi yang Sudah Ditambal
Merawat gigi yang sudah ditambal memerlukan perhatian khusus agar tambalan tetap dalam kondisi baik dan dapat bertahan lama. Berikut adalah beberapa cara untuk merawat gigi yang sudah ditambal:
1. Praktikkan Kebersihan Gigi yang Baik
Menjaga kebersihan gigi setelah proses penambalan menjadi suatu aspek yang sangat krusial. Diperlukan kebiasaan sikat gigi yang teratur, setidaknya dua kali sehari, dengan menggunakan sikat gigi lembut dan pasta gigi berfluoride. Pastikan untuk memberikan perhatian khusus pada setiap sisi tambalan dengan gerakan sikat yang lembut, menjadikan kegiatan ini sebagai bagian penting dari rutinitas harian.
Selain itu, praktik kebersihan yang lebih menyeluruh dapat ditingkatkan dengan menggunakan benang gigi atau tusuk gigi, yang dapat efektif membersihkan sela-sela gigi yang sulit dijangkau oleh sikat gigi biasa.
2. Hindari Kebiasaan yang Merusak Gigi
Penting untuk menjaga kekokohan tambalan gigi dengan menghindari berbagai kebiasaan yang berpotensi merusak gigi. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah mengurangi atau menghindari kebiasaan mengunyah benda-benda keras, seperti pensil atau es batu, yang dapat memberikan tekanan berlebihan pada gigi dan potensial menyebabkan keretakan pada tambalan gigi.
Selain itu, disarankan untuk menjauhi kebiasaan merusak lainnya, seperti menggigit kuku atau menggunakan gigi sebagai alat untuk membuka benda-benda, karena tindakan ini dapat mengakibatkan kerusakan lebih lanjut pada tambalan gigi.
3. Pantau Makanan dan Minuman yang Dikonsumsi
Lakukan pemantauan secara aktif terhadap jenis makanan dan minuman yang Anda konsumsi, dengan fokus pada pengendalian asupan gula. Pertimbangkan untuk membatasi konsumsi makanan yang memiliki kandungan gula berlebih, terutama yang dapat mengakibatkan pembentukan plak dan potensial merusak tambalan gigi.
Upayakan untuk menjaga pola makan yang seimbang dan sehat dengan memprioritaskan konsumsi makanan yang memberikan manfaat positif bagi kesehatan gigi, seperti buah-buahan yang kaya serat, sayuran, dan produk susu rendah gula.
4. Rutin Berkunjung ke Dokter Gigi
Rutin berkunjung ke dokter gigi setidaknya dua kali setahun. Dokter gigi dapat melakukan pemeriksaan berkala untuk memastikan kondisi tambalan tetap baik. Jika ada masalah atau kebutuhan perawatan tambahan, dokter gigi dapat memberikan saran dan tindakan yang diperlukan.
Dalam memilih bahan tambal gigi, pengguna perlu memahami karakteristik dan keunggulan masing-masing jenis agar dapat membuat keputusan yang tepat sesuai kebutuhan kesehatan gigi dan preferensi estetika. Meskipun berbagai bahan tambal gigi menawarkan kelebihan dan kekurangan masing-masing, perawatan yang baik setelah penambalan gigi sangat penting untuk memastikan kelangsungan fungsionalitas dan keindahan gigi yang sudah ditambal.
Pastikan untuk menjaga kebersihan gigi, menghindari kebiasaan merusak, memantau pola makan, dan rutin melakukan pemeriksaan gigi bersama dokter gigi. Bagi warga Bandung yang sibuk, praktek dokter gigi hari minggu di Bandung dapat menjadi solusi praktis untuk menjaga kesehatan gigi. Dengan akses pelayanan kesehatan gigi yang lebih fleksibel, Anda dapat tetap merawat dan memperhatikan kondisi gigi yang sudah ditambal tanpa harus mengorbankan waktu dari rutinitas harian yang padat.